26 Agustus 2018

Mujahadah Keluarga Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar bersama Romo KH Mu’tashim Billah


Romo KH DR Mu’tashim Billah Mufid M.Pd.I Alh pengasuh PP Sunan Pandan Aran Yogyakarta memimpin do’a bersama khotimin khotimat Pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar petang tadi (26/8).

Acara diawali dengan Tawasul yang dipimpin oleh Gus H M. Nailul Azmi S.H M.EI selaku Ketua Panitia Muharaman 1440 H.

“Acara Muharaman merupakan acara tahunan yang rutin dan pasti diselenggarakan. Dengan tidak bisa hadirnya Romo KH DR Mu’tashim Billah Mufid pada acara kita, maka salah satu rangkaian acara Muharaman dipercepat”. Ucapnya.

KH Munawir Abdurrohim, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dalam sambutannya mengatakan bahwa “Orang yang hamilul Qur’an akan dijaga tujuh keturunannya oleh Allah SWT.”
“Ayah, kakek, buyut, dan seterusnya, akan dijaga oleh Alloh SWT”. “tambahnya.

“Barangsiapa yang diberi banyak kesulitan, maka akan diberi banyak kemudahannya oleh Allah SWT. Sebagaimana Firman-Nya yaitu inna ma’al usri yusro.” Paparnya. Beliau meyakinkan seluruh khotimin khotimat bahwa “tidak ada orang yang hafal Al-Qur’an hidunya sengsara”. Jelasnya.

“para kiyai misalnya, pernah melihat kiai atau bu nyai sengsara? Sekali lagi banggalah dengan Al-Qur’an, teruslah dengan Al-Qur’an, lanjutkan belajarnya.”tambahnya. “dan barangsiapa yang mempunyai keinginan yang sungguh-sungguh maka Allah akan berikan jalan untuk itu”. Tandasnya.

Dalam penantian ratusan khotimin khotimat, acara diteruskan seusai sholat maghrib. Sebelum do’a seluruh jamaah dengan seragam putih-putih tersebut dengan serentak membaca do’a Al-Qu’an dan asma’ul Husna.
“semoga seluruh santri mendapat ilmu yag bermanfaat, ilmunya berkah, dan dapat meneruskan perjuangan Rasulullah SAW.” Do’a Romo KH DR Mu’tashim Billah Mufid M.Pd.I Alh.
“pulang kerumahnya masing-masing dapat bermanfaat bagi masyarakat, mendapat jodoh sholih-sholihah, mengangkat derajat guru-guru kita, derajat orangtua kita.” lanjutnya.

Segudang do’a beliau lantunkan dengan diamini ratusan khotimin khotimat dalam masjid Pesantren setempat. Setelah lantunan do’a, dilanjutkan dengan mujahadah dengan khidmat dan membuat para khotimat menangis akan keagungan do’a Al-Qur’an. (admin/Siti Aisyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar