Semasa hidupnya, salah seorang pimpinan Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kecamatan Langensari ini dinilai selalu gigih dalam berdakwah meskipun dalam sakit.
Seperti diutarakan Ketua DPD PKS Kota Banjar Supriyadi AMd kepada Radar, kemarin. “Award ini merupakan penghargaan kami atas jasa beliau yang sangat gigih berdakwah di Kota Banjar khususnya di Kecamatan Langensari. Kegigihan beliau dalam berdakwah tersebut menjadi cerminan kami bahwa Islam itu mengajarkan kita semangat berdakwah,” kata Supriyadi.
Atas perjuangan tersebut, lanjut Supriyadi, banyak orang yang kagum terhadap kepribadian beliau. Tak heran saat wafat, sekitar 10 ribu orang menghadiri pemakaman beliau.
“Beliau adalah salah seorang guru yang menjadi panutan siapa saja, dan saya adalah salah satu muridnya yang selalu mendapat wasilah dari beliau,” ungkapnya.
KH Mubarir Abdurrohim dilahirkan di Ciamis pada 13 Maret 1967. Beliau mengemban pendidikan dasar hingga pesantren di Pesantern Miftahul Huda Al Azhar. Sedangkan pendidikan tingginya diselesaikan di Universitas Wahid Hasyim Tebu Ireng dan Universitas NU (UNU) Surakarta.
Beliau wafat sekitar sebulan yang lalu saat dalam perawatan di rumah sakit akibat penyakit typhus. Semoga amal baik beliau diterima oleh Alloh dan segala dosa-dosa beliau diampuni oleh-Nya, amin. (Radar Tasikmalaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar