Perlombaan diawali dengan pembukaan dan pengukuhan dewan juri yang dipimipin langsung oleh Kandepag kota Banjar, Drs. H. Undang Munawar.
Beliau mengatakan bahwa pesantren memiliki potensi yang sangat besar dalam mencerdaskan bangsa ini. "Pesantren adalah ladangnya ilmu", tambahnya. Dalam akhir sambutannya, Beliau berharap semoga dengan adanya MQK ini, mampu mengukuhkan kembali eksistensi pesantren di ranah pendidikan Indonesia yang sekarang mulai tersingkirkan. Sambutan kedua diisi oleh Walikota. Dalam sambutannya, Walikota, yang diwakili oleh Setda kota Banjar, menyampaikan bahwa sistem pendidikan pesantren adalah sistem pendidikan pertama yang terorganisir dengan baik diindonesia. Harapan beliau, dengan adanya MQK bisa lebih meningkatkan kepedulian para santri terhadap turats yang selama ini kurang dipahami di kalangan santri.
Perlombaan demi perlombaan terlaksana dengan baik. Namun sayangnya, acara yang seharusnya bisa menjadi ajang lomba ilmiah disertai dengan tendensi-tendensi yang kuat, ternyata masih banyak peserta yang mengikuti lomba dengan hanya bermodalkan nekat tanpa ada persiapan sama sekali. Meski begitu, kegiatan ini cukup sukses terlaksana. Mulai dari persiapan panitia, penyediaan lokasi acara, dan yang lainnya.
Perlombaan berakhir pada pukul empat sore. Dan kecamatan Langensari keluar sebagai juara umum. Yang lebih menarik lagi, seluruh wakil langensari adalah para santriwan-santriwati pesantren Al-azhar. Kita berharap semoga thullaabul 'ilmi di pesantren kita tercinta ini bisa lebih fokus dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar hingga bisa meraih apa yang diharapkan ketika berangkat dari rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar