Banjar, Al-Azhar Media
Shalat sunnah jika diibaratkan
dalam ilmu ekonomi maka itu adalah sebuah keuntungan.
Hal demikian disampaikan oleh KH
Mu'in Abdurrahim, pengasuh pesantren. "Shalat sunnah termasuk kedalam
tahtowu' yaitu bukan perintah Allah tetapi kita berbuat hanya untuk
Allah," katanya dalam pengajian siaran langsung facebook Ppmac putri komplek
Al-barokah, Ahad pagi (19/4).
Pengajian kitab Tangkihul Qoul
kali ini dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Dimulai sejak
15 Sya'ban dan selesai pada 15 Ramadhan.
Pengajian kali ini telah sampai
pada bab 15 yang menerangkan tentang fadhilah atau keutamaan shalat sunnah.
"Seperti yang didawuhkan Nabi Saw dalam hadistnya yaitu barang siapa
melaksanakan shalat 12 raka'at sehari semalam maka Allah akan membangunkannya
sebuah rumah di Syurga," katanya.
Shalat sunnah 12 raka'at yang
dimaksud adalah shalat sunnah rawatib yang menjadi pelengkap shalat fardhu.
Diantara 12 rakaat yaitu 2 raka'at sebelum shubuh atau biasa disebut dengan
shalat fajar. 4 raka'at sebelum dzuhur, 4 raka'at setelah dzuhur dan 12 raka'at
sebelum Ashar.
Diantara fadhilahnya lainnya
yaitu seperti memerdekakan hamba sahaya Bani Ismail. Sebaiknya setiap kali
shalat haruslah dengan hati yang khusyu'. Tetapi itu sangatlah sulit, maka
dengan latihan tidak memikirkan hal lain ketika shalat kita bisa mencapai
derajat khusyu'.
Ditengh menyebarnya virus Covid-19, maka sudah
seharusnya kita beribadah dirumah saja dan kita harus tetap rajin beribadah
sesuai dengan sabda Nabi Saw yaitu jngan jadikan rumahmu bagaikan kuburan.
"Jangan sampai kita punya
rumah tidak pernah dipakai shalat, nderes Al-Qur'an, shalawat, dan ta'lim. Sepi
seperti kuburan. Tetapi ramaikanlah rumah kita dengan shalat, nderes, shalawat
dan ta'lim," pungkasnya.
Al-azhar Media/Bad’ul/Aisyah/
20/04/2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar