(Senin, 28/03/22) Tradisi mengunjungi makam kerabat
serta alim ulama atau ziarah kubur, menjadi kebiasaan umat muslim menjelang
masuknya bulan suci ramadan.
Di beberapa daerah di Indonesia,
ziarah kubur punya sebutan lain seperti arwahan, nyekar, kosar atau munggahan.
Masyarakat Indonesia, Kota Banjar
khususnya sudah tidak asing lagi dengan kegiatan ziarah kubur. Bagi warga
Banjar, selain sebagai bentuk pengingat kematian, aktivitas ini juga untuk
mendoakan para kerabat atau ulama yang telah wafat.
Jadi tak heran, menjelang datangnya
bulan suci ramadan, makam-makam akan ramai dikunjungi kembali oleh masyarakat.
Salah satunya Pondok Pesantren
Miftahul Huda Al-Azhar ini mengadakan ziarah bersama para santri dan jamaah
sekitar Citangkolo ke makam beberapa wali di daerah Kota Banjar, yaitu :
1.
KH. Abdurrohim, KH. Marzuki, KH.
Muslih Abdurrohim, KH. Mubarir Abdurrohim (Citangkolo)
2.
KH. Buyut Usman (Langkap Lancar)
3.
KH. Sobandi (Tambakreja, Lakbok)
4.
KH. Muhammad Fadhil (Kelapa
Sawit,Lakbok)
5.
KH. Makmur (Cikawung, Lakbok)
6.
KH. Sanusi, KH. Sa’dun Sanusi
(Langensari)
7.
KH. Sobrowi (Randegan, Banjar)
8.
KH. Mama Kholil/Mama Ayah
(Cibeunteur, Banjar)
9.
Taman Makam Pahlawan Kota Banjar
Editor : Rifqi.Shobrowi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar