Kajian kitab asrar al-shaum karangan Abi Hamid Muhamad bin
Muhamad Al-Ghozali.
Puasa merupakan ibadah yang menjadi seperempat dari keimanan. Imam
al-ghozali menyampaikan ini berdasarkan atas hadis rasul saw. “puasa adalah
setengah dari kesabaran “. Dan juga hadis, “kesabaran adalah setengah dari
keimanan”. Sehingga Ketika di kalkulasi dua hadis ini bisa di simpulkan puasa
adalah seperemnpat dari keimanan.
Puasa yang merupakan bentuk riyadloh untuk menahan segala bentuk
nafsu syahwat individu agar berlaku baik kepada diri dan sesamanya memiliki
nilai yang tinggi di hadapan Allah. karena Puasa merupakan ibadah yang istimewa
dikarenakan kekhususan pahala puasa yang langsung di nisbah kan kepada Allah
swt. Hal ini di sampaikan dalam hadis “Setiap kebaikan sebanding dengan 10
hingga 700 kali dilakukan kecuali puasa, karena puasa adalah milikku dan Aku
yang akan membalasnya”.
Imam Ghozali menyampaikan nilai lebih yang di miliki puasa
dikarenakan dua hal :
Pertama, puasa merupakan ibadah dengan cara meninggalkan segala
bentuk yang dapat membatalkan puasa dan menahan dari segala bentuk amal buruk.
Meninggalkan sesuatu tersebut tidak dapat dilihat secara langsung berbeda
dengan ibadah yang lain yang bisa terlihat dan disaksikan oleh makhluk lain.
Puasa adalah amal bathin dengan kesabaran yang murni di dalam hati dan tertuang
dalam tingkah laku. Sehingga puasa nilainya tidak dapat dilihat kecuali oleh
dzat yang maha melihat terhadap apa yang ada dalam hati setiap insan.
Kedua, puasa merupakan perwujudan dari melawan terhadap musuh Allah
swt yaitu syaitan. Syaitan menggoda
manusia melalui syahwat. Syahwat sendiri akan kuat dengan makan dan minum
berlebih yang merupakan hal yang harus di hindari bagi orang yang berpuasa.
Secara tidak langsung puasa adalah melawan syaitan dengan memutus syahwat yang
menjadi pintu syatian menggoda manusia. Hal ini sesuai dengan apa yang di
sampaikan oleh Rasu;l : “syaitan berjalan di setiap aliran darah maka
persempitlah dengan rasa lapar”.
Semoga bulan romadlon ini kita bisa mendapatkan keistimewaan-keistimewaan puasa. Wallahu a’lam.
Penulis : Gus Rijal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar