14 Desember 2023

PBNU Gelar Halaqoh Fiqih Peradaban Jilid II: Mengapa Harus Menjadi Orang NU?

Halaqoh Fiqh Peradaban II di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar
Halaqoh Fiqh Peradaban II di Pondok Pesantren Miftahul Huda 
Al Azhar Citangkolo Kota Banjar

Banjar - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menggelar kegiatan Halaqoh Fiqih peradaban jilid II di Aula Jadid Pesantren Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar pada Kamis (14/12/2023). Acara ini dihadiri oleh Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua RMI NU Jawa Barat KH Abdurrahman, jajaran pengasuh pondok pesantren serta para peserta delegai dari berbagai pesantren.


KH. Mu'in Abdurrahim, dalam sambutannya, membuka wacana mengenai pentingnya menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama. Menyampaikan sejarah dengan merujuk pada ijtihad Mbah Kyai Wahab Hasbullah yang melahirkan nyanyian "Ya Lal Wathon" pada tahun 1920, beliau mengajukan pertanyaan mendasar, "Kenapa kita harus menjadi orang NU?" Dengan tegas, KH. Mu'in menyampaikan empat landasan, termasuk kekuatan berjamaah dalam Amaliah dan fitrah, serta upaya menyelenggarakan madrasah di pondok pesantren.


Selanjutnya, KH. Mu'in Abdurrahim mengucapkan terima kasih kepada sohibul bait atas upaya maksimal dalam penyelenggaraan halaqah ini. Dia juga mengajak seluruh peserta untuk mengikuti halaqah dengan baik dan menyerap ilmu yang diharapkan memberikan manfaat di dunia dan akhirat.


Dalam sambutan lain, KH. Abdurrahman, selaku Ketua RMI PWNU, mengungkapkan Kota Banjar sebagai bagian dari rangkaian halaqah fiqih peradaban jilid 2 yang diinisiasi oleh PBNU di bawah arahan Gus Ulil. Beliau berharap halaqah ini dapat membuka pandangan baru tentang fiqih, mengontekstualkan, dan membedah ajaran-ajaran lama untuk diaplikasikan dalam peradaban masa depan.


"Dengan adanya halaqah ini, kita bisa membedah mengkontekstualkan fiqih yang dari dulu kita pelajari menjadi ijtima menjadi ijtihad kita di masa kini karena yang kita pelajari dalam fiqih dulu tidak sama dengan peradaban masa depan," ungkap KH. Abdurrahman.


Beliau menekankan pentingnya mengikuti halaqoh dengan saksama agar ilmu yang didapat dari narasumber langsung PBNU dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dia berharap agar peserta dapat mengimplementasikan konsep-konsep yang digulirkan oleh PBNU, khususnya terkait tema "Ijtihad Ulama Nahdlatul Ulama Dalam Bidang Sosial dan Politik."


KH. Abdurrahman juga mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah atas penyelenggaraan acara ini. Dia berpesan, "Terima kasih, selamat mengikuti halaqoh. Kami dari RMI PWNU Jabar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tuan rumah yang sudah bersedia mengadakan halaqah di Citangkolo."


Acara ini diakhiri dengan harapan bahwa pengetahuan yang diperoleh dalam halaqoh ini akan menjadi pendorong perubahan positif, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan politik yang dihadapi oleh Nahdlatul Ulama.

Penulis: Neli Fadilah

Editor: Aji Muhammad Iqbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar