Banjar, Alazhar Media
Kalimat istighfar sangat di
anjurkan di baca oleh umat islam pada umumnya, sebagaimana tradisi kaum
pesantren, bacaan istghfar biasa di baca setelah sholat fardhu baik dalam
susunan wirid ataupun susunan bacaan yang sudah mashur dikalangan masyarakat,
hal ini berdasarkan Hadist Rasululah SAW yang di riwayatkan oleh sahabat Ibn
Abbas ra dalam kitab hadist sunan abi dawud juz 4 hal. 314:
سنن
أبى داود (4/ 314)
حَدَّثَنَا هِشَامُ
بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ
مُصْعَبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ
عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ
جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا
وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya, “Rasulullah
SAW bersabda, ‘Siapa saja mengekalkan bacaan istighfar, niscaya Allah jadikan
baginya sebuah jalan keluar di tengah kesempitan dan sebuah kelonggaran di
tengah kesumpekan, dan Allah kucurkan rezeki kepadanya dari jalan yang ia tidak
perhitungkan.’”
Begitu pentingnya
kalimat istighfar yang sudah terlaku di kalangan umat islam, bahkan setiap saat
bisa di baca sebagai ungkapan do’a sebagimana keutamaan istighfar yang ada
dalam hadist Rasululah SAW.
Mengingat begitu penting dan besar manfaat dari pada membaca
kalimat Istghfar, perlu kiranya umat islam mengetahui makna dari kalimat
istghfar. Kalimat istghfar menurut ulama ahli shorof mengikuti bab fi’il
tsulasi mazid sudasi (fiil tsulasi yang di tambah 3 huruf tambahan( استفعل – يستفعل (lihat kiatb Hal
al-Ma’qud Min Nadmi al-Maqsud)
Ketika kalimat استغفر di tashrif maka:
استغفر – يستغفر – استغفارا – مستغفَرا – مستغفِر –
مستغفَر – استغفِر – لا تستغر – مستغفَر مستغفَر
Memiliki makna sebagai berikut:
1. Menunukan arti
Tholab yaitu fa’il (pelaku) mencari asal fi’il dari maf’ul
seperti contoh: استغفر زيد الله (Zaid minta ampun
kepada Allah Swt), makna tholab dalam kitab Talhisul Asas, Hal; 24 menjelaskan
bahwa”Ulama shorof terdapat khilaf (perbedaan pendapat) dalam membedakan antara
Tholab dan Sual, menurut sebagian ulama jika makna Tholab
hanya tertentu pada hati, sedangkan makna Sual tertentu
pada lisan. Namun menurut sebagian Ulama lainnya berpendapat bahwa makna Tholab
dan Sual itu tidaklah berbeda dengan arti makna Tholab
dan Sual memiliki makna sama.
2. Menunjukan
arti Wujdan yaitu fa’il (pelaku) menemukan maf’ul dalam sifat
atau asal fi’il seperti contoh: استعضمتُ الأمر
(Aku menganggap besar/penting pada perkara itu)
3. Menunjukan
arti Tahawul yaitu menunjukan arti berubah atau perpindahannya fa’il
(pelaku) pada asal fi’il, seperti contoh: إستحجر
الطّينُ ( Tanah liat itu berubah menjadi batu), lihat di kitab Tadrijul
Adani hal. 31).
4. Menunjukan
arti Takalluf yaitu menunjukan arti kesungguhan fa’il dalam
menghasilkan asal fi’il, seperti contoh: استجرأ زيد (Zaid memberanikan diri).
(Masih ada beberapa makna lainnya – Pen)
Sedangkan jika di terapkan kedalam kalimat istighfar yang mashur di
lantunkan, maka bisa di baca dengan kalimat: أَستغفرُ اللهَ
العظيمَ , jika di bahas kalimat أَستغفرُ adalah perubahan dari asal kalimat استغفر kemudian di pindah ke bentuk fi’il mudhore menjadi يستغفر, untuk bisa menghasilkan kalimat أَستغفرُ maka di tasrif
lughowi-kan sampai pada makna Mutakalim Wahdah (menunjukan makna أنا/saya) kalimat أَستغفرُ
bentuknya fi’il mudhore yang memiliki makna Hal atau Istiqbal (lihat di
kitab-kitab nahwu/shorof), tarkib yang tersusun dari kalimat أَستغفرُ sudah mencakup adanya (Fi’il dan Fa’il)
sedangkan kalimat اللهَ terkibnya menjadi maf’ul
yang dihukumi mahal nasob sedangkan العظيمَ
dapat di tarkib sebagai na’at/sifat dari Man’ut kalimat اللهَ yang i’robnya ta’bi (lihat ko’idah na’at-pen). Jika di
maknai secara lughot kalimat istighfar أَستغفرُ اللهَ
العظيمَ maka memiliki arti (Aku Meminta Ampunan Dosa kepada Allah Swt
yang maha Agung/besar) (Lihat makna yang dimiliki pada bab ( استفعل – يستفعل , makna yang condong lebih
banyak di gunakan adalah makna Tholab (mencari).
Penulis: Bad’ul Hilmi AR/Ketua Lajnah Bahtsul Masail PP.Miftahul Huda
Al-Azhar Kota Banjar
Makna kalimat wa atubu ilaih menurut ulamak shorof????
BalasHapus