Banjar, Alazhar Media
Angin malam terasa dingin dikulit. Terang bulan pada
malam Jum'at ini iringi segenap budayawan Citangkolo dalam melantunkan mocopat.
Panggung utama muharraman pondok pesantren Miftahul
Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat tempat melantunkan mocopat pada
kamis malam (12/9).
Putera pengasuh, gus H M Bananu Syafiq mengatakan
bahwa mocopat sama seperti sholawat. "Isine mocopat kan sama dengan maulid
barzanji, dibai, dll. Cuma berbahasa jawa," katanya.
Selain itu, ia menceritakan bahwa mocopatan merupakan
tradisi pesantren yang sudah biasa dilantunkan setiap tahunnya pada
acara Muharraman. selain gaya melantunkan mocopat seperti melantunkan pupuh
atau tembang dalam bahasa jawa jama'ah juga dapat sekaligus mendengarkan siroh
nabi berbahasa jawa.
Adapun kesepuhan yang biasa membawakan mocopat adalah
mbah Sulakir, alumni sepuh santri simbah Abdurrohim sang pendiri pondok.
"Kalau tidak salah mbah lakir santri sepuh tahun
tujuh puluhan," ungkap gus Syafiq sapaan akrabnya.
Acara mocopatan ini diawali dengan tawasul dan tahlil
lalu diselingi dengan lantunan hadroh Azharus Shalawat.
(Alazhar Media/Siti Aisyah/12/09/2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar