22 Oktober 2018

Mujahadah Sholawat Nariyah dalam Menyambut HSN di Ponpes Al azhar


Kekuatan dan senjata bangsa Indonesia adalah persatuan dan kerukunan. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sulit diraih melihat Indonesia merupakan negara multikultural. Dengan mujahadah, semoga dendam yang ada dalam bangsa Indonesia bisa hilang.
Mujahadah yang di intrusikan oleh PBNU telah dilaksanakan oleh santri NU dan warga setempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar petang tadi (21/10).
“santri merupakan pejuang dalam mengusir penjajah dari negeri tercinta saat penjajah ingin menguasai kembali negeri ini”. Ungkap Romo KH Munawir Abdurahim saat memimpin mujahadah.
“dahulu saat agresi Militer Belanda I pada tahun 1946, bangsa Indonesia merasakan kekacauan yang sangat luar biasa”. Cerita beliau kepada santrinya agar tidak lupa akan sejarah.
“dengan semangat perjuangan, para ulama beserta santrinya berusaha mengusir penjajah dengan berbagai cara. Dan pada saat itu KH Hasyim Asy’ari mencetuskan resolusi jihad NU. Yang berarti kewajiban berjihad melawan penjajah bagi siapa saja yang tinggal di bumi Indonesia ini”. Jelasnya
Setelah menceritakan sejarah dari resolusi jihad kepada seluruh jamaah masjid, acara dilanjutkan dengan tahlil dan pembacaan sholawat nariyah.
Pembacaan sholawat nariyah sebanyak 200 ribu kali dibaca oleh ratusan santri NU di pondok pesantren setempat. Sebelum masjid menggema oleh lantunan sholawat nariyah, pengasuh menjelaskan bahwa “ pembacaan sholawat nariyah ini dilakukan oleh seluruh santri NU dari Aceh sampai Papua sebanyak satu Milyar. Nah, disini kebagian 200 ribu kali sholawat. (Siti Aisyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar