Banjar, Al-Azhar Media
Setiap lembaga pondok pesantren
tentu mempunyai kebijakan dan ciri khas masing-masing. Begitupun pondok
pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat yang tidak
bisa terlepas dari kegiatan mengaji.
Mengaji merupakan suatu
kewajiaban yang harus dilaksanakan oleh setiap santri tanpa terkecuali. Benar
saja, karena semua kegiatan yang dilakukan santri sejak bangun tidur hingga
tidur lagi dapat dilakukan dimana saja termasuk dirumahpun bisa. Dan hanya mengaji
yang hanya akan ditemui dipondok pesantren. Untuk itu, seksi pendidikan putri gelar
musyawarah yang bertempat di komplek Baitul Izzah, pada Sabtu malam 12/10.
Mengingat kegiatan santri yang
sangat padat dan beragam mulai dari bangun pagi, laksanakan shalat tahajud,
lalu sholat Shubuh berjamaah, dilanjut dengan madrasatul Qur’an, sekolah
formal, lalu shalat berjama’ah Ashar,
takaror, ngaji bandungan, shalat Maghrib berjamaah, ngaji sorogan, Shalat
Isya berjama’ah lalu Diniyahan dan istirahat. Merupakan rangkaian kegiatan
keseharian santri putri.
Dalam musyawarah ini bertujuan
untuk memperkuat kembali semangat belajar santri dalam berbagai kegiatan. Wujud
menyemangati santri dalam mengaji salah satunya yaitu dengan mengeluarkan surat
izin dan sakit. Santri akan mendapat surat izin atau sakit jika sudah ada
keterangan dari seksi penddikan ataupun keamanan. Dengan adanya surat, maka
santri tidak menyepelekan dan tidak meninggalkan ngaji seenaknya.
Dengan menggunakan surat, tidak
hanya guru saja yang tahu alasan santri tidak mengikuti ngaji ataupun sekolah
formal, tetapi pengurus juga akan lebih faham. Maka santri akan semakin
terarahkan dan terbimbing. Musyawarah ini juga mediskusikan apa saja sanksi yang
tepat bagi santri yang terlalu banyak alpha. Selain itu, seksi pendidikan putri
juga mengeluarkan daftar surat keluar untuk masing-masing komplek agar bisa
mengevaluasi setiap kegiatan santri dan menindaklanjutinya jika terlalu banyak
santri yang izin, sakit, bahkan alpha dalam mengaji.
Selain itu, agenda terbaru bagi
santri putri yaitu mengikuti Bahtsul Masail. Bahstsul masail ini hanya diikuti
oleh pengurus dan santri putri dalam sebulan sekali.
(Alazhar Media/Siti
Aisyah/13/10/2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar