Perumpamaan
yang dapat disematkan kepada sosok guru mulia Almarhum Almaghfurlah DR. KH.
Muslih Abdurrohim., M. Pd. I adalah beliau bagaikan cahaya penuntun bagi para
santri khususnya santri-santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar
Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat.
Beliau
wafat pada hari Jum’at, tanggal 25 Januari tahun 2019 pada pukul 06:30 WIB. Walaupun
sosoknya sudah tiada, namun nasihat-dawuh dan karya tulisannya masih lestari di
benak pikiran para santri dan masyarakat sekitar.
Nasihat Romo KH. Muslih Abdurrohim
Nasihat-nasihat
yang selalu beliau berikan kepada para santri Citangkolo ketika berlangsung
pengajian rutin ba’da Subuh akan selalu terngiang di benak para santri.
Beliau bagaikan orang tua yang selalu
tiada henti membimbing dan menasehati anak-anaknya yaitu para santri
Citangkolo.
Salah
satu nasihat yang selalu beliau berikan dengan dawuh yang sangat khas di saat
pengajian muhafadzoh hafalan terkait amaliyah doa dan adab bagi para santri.
Beliau selalu berkata: “Hafalkan kitab ini, pasti manfaat ilmunya”.
Nasihat
ini hampir setiap minggu beliau berikan di saat ada jadwal pengajian muhafadzoh
kitab Ta’limul Mubtadi kepada para santri.
Maksud beliau memberikan nasihat ini
adalah agar para santri senantiasa menghafallkan doa-doa dan selalu mengerjakan
adab amaliyah sebagaimana yang tertera dalam kitab tersebut.
Kitab Ta’limul Mubtadi
Perlu diketahui,
Kitab Ta’limul Mubtadi adalah sebuah Kitab Mukhtasar yang berisi berbagai
doa-doa dan berbagai macam paraktik adab bagai para santri.
Kitab ini
disusun oleh Dewan Pengasuh dan diterbitkan oleh Pondok Pesantren Miftahul Huda
Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat.
Kitab
tersebut sangat memberikan manfaat yang luar biasa, khususnya bagi para santri
Citangkolo. Bahkan doa-doa dan adab amaliyahnya tersebut bisa diamalkan
dan menjadi pedoman santri untuk selamanya.
Lembaga
Bahtsul Masail Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo pernah
mengadakan penelusuran terkait sumber-sumber refrensi yang dimuat dalam kitab
Ta’limul Mubtadi.
LBM PPMH
Al-Azhar Citangkolo menemukan hampir semua refrensi yang berasal dari
kita-kitab mu’tabarah ulama salafusshalih dari doa-doa dan berbagai adab
amaliyah yang termuat dalam kitab Ta’limul Mubtadi.
Sejarah Singkat Romo KH. Muslih Abdurrohim
Perlu
kita ketahui, Almarhum Almaghfurllah Romo DR. KH. Muslih Abdurrohim., M. Pd. I
beliau merupakan putra dari pasangan Syaikh KH. Abdurrohim dan Ny. Hj.
Mumbasithoh Badawi, beliau lahir pada tanggal 25 Mei 1959 di Dusun Citangkolo
Jawa Barat.
Adapaun
riwayat pendidikannya, beliau lulus dari Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin
Kesugihan Cilacap. Kemudian beliau pindah ke Pondok Pesantren Futuhiyyah
Meranggen Demak, disaat beliau mondok di Futuhiyyah, beliau menjadi santri
kinasihnya Almarhum Almaghfurllah Syaikh KH. Muslih Abdurrahman Al-Maraqi yang
dikenal juga sebagai Sykeh al-Mursyidin
(Guru para Mursid alias Mahaguru Tarekat Mu’tabarah di Indonesia.
Beliau
mengembangkan tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyyah, selain itu Syaikh Muslih
Abdurrahman Al-Maraqi beliau juga sekurun waktu saat mondok dengan KH. Ali
Maksum di Sarang Rembah yang pada waktu itu diasuh oleh KH. Zubair Dahlan
ayahhanda KH. Maimoen Zubair Sarang Rembang.
Selain
riwayat pendidikan non formal, Romo KH. Muslih Abdurrohim juga belajar di
pendidikan formal, tercatat beliau lulus dari IAIN Walisongo (sekarang UIN
Walisongo) pada tahun 1987, kemudian melanjutkan sekolah Pascasarjananya di UNU
Solo tahun 2009 dan menempuh program Doktoral di UNINUS pada tahun 2012.
Tak
terlupakan beliau Romo KH. Muslih Abdurrohim juga memiliki berbagai karya tulis
ilmiyah diantaranya: Kitab Ta’limul Mubtadi, Kitab Futuhiyyah Fi Tarjamati
Al-Jurumiyyah, Kitab Ilmu Faraid, Kitab Ilmul Falak yang berisi 2 Jilid, Kitab
Mafatihurrizky, Kitab Thariq Ila Ihtiyaz dan Kitab Mukhtasar Syi’ir Wazan
Sorof.
Selain
menjadi salah satu Dewan pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar
Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat, Romo KH. Muslih Abdurrohim pernah berkhidmah
sebagai Ketua Umum Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah
(JATMAN) Provinsi Jawa Barat sekaligus menjadi Sekretaris Idarah Aliyah JATMAN
seluruh Indonesia.
Teladan Romo KH. Muslih Abdurrohim
Walaupun
kini beliau sudah tiada, Dawuh dan nasihat yang selalu beliau berikan akan
tetap ada sampai selamanya.
Semoga
hal ini dapat dijadikan sebagai tadzkirah bagi para santri dan alumni Pondok
Pesantren Miftahul huda Al-Azhar Citangkolo, yang kemudian dapat diambil suri
tauladannya serta dijadikan sebagai pedoman dan senantiasa untuk selalu mendoakan
beliau.
Penulis: Bad’ul H.A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar