Al
Azhar adalah salah satu pondok pesantren terbesar dikota Banjar, dengan jumlah
santri yang berkisar kurang lebih 900 santri yang berasal dari penjuru tanah
air. Pondok Pesantren ini didirikan oleh KH Abdurrohim putra KH
Marzuki yang berasal dari Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
Dalam
perkembangannya pondok al azhar tidak hanya mengkaji ilmu salaf, akan tetapi
membuka diri untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu umum. Perkembangan ilmu
umum semakin tumbuh pesat setelah pondok pesantren ini diasuh oleh putra
putranya, khusunya setelah putra beliau yang pertama Romo KH Munawir Ar, M.A pulang dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
***.
Meskipun
membuka ilmu umum, namun tidak mengesampingkan ilmu salafi, terkhusus metode
mengajar, kegiatan pesantren dan kajian kitab yang diajarkanpun masih
menggunakan kitab kitab salafi.
Hal
ini adalah salah satu bentuk pengamalan Kaidah Dasar Aswaja NU KH Hasyim Asyari
yaitu: “Memelihara Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Tradisi Baru Yang
Lebih Baik”.
المحافظة على القديم الصالح و الاخذ بالجديد
الأصلح"”
Ada
yang menarik untuk dikaji dari pondok pesantren ini, apa itu…?
***
Pondok
Al Azhar meletakkan pondasi pokok kepada santri santrinya yang biasa disebut
dengan “Tiga Pilar Santri”, antara lain: Sregep Jama’ah, Sregep
Nderes Al Qur’an dan Sregep Ngaji Sekolah.
Kalau
kita kaji, tiga pilar santri ini memiliki peran penting dalam dunia pendidikan
dipesantren, terbukti Alumni Al Azhar sukses dan memberikan manfaat
dimasyarakat. Ada yang menjadi Dosen, Kiyai, Pejabat, Mendirikan Sekolah dan
lain sebagainya.
1.
Sregep
Jama’ah
Sudah kita ketahui bersama bahwa sholat adalah kewajiban bagi semua
ummat muslim. Dalam hal ini Simbah KH Abdurrohim ingin santri santrinya
mendapat Fadhilah yang lebih dari pada sholat sendiri.
Ibarat buah, kita akan merasakan enak setelah memakannya. Sregep
jama’ah diletakkan sebagai pondasi awal itu dikarenakan agar para santri
merasakan betapa damainya jiwa ini ketika menghadap tuhan. Setelah merasa damai
maka ia akan mencari buah yang lain agar dapat meraih rasa manis yang berbeda
(mau belajar, memperbanyak ibadah & istiqomah megaji).
Bukan hanya itu saja, membiasakan sholat jamaah sama saja
membiasakan diri untuk memiliki sikap Sami’na Wa Ato’na, selain itu
sholat jama’ah memungkinkan santrinya untuk berdzikir, bertasbih dan bertahlil
seusai sholat.
Dengan berjama’ah
pula akan menjadi sebab terbukanya hati. Sebagaimana Qoul berikut ini:
“Sebagian dari terbukanya hati adalah
sholat jama’ah”
Jika hati telah terbuka, maka segala ilmu akan mudah diterima oleh para
santri. Inilah yang diharapkan dari pilar ‘sregep Jama’ah”. Selain itu, tujuan
sregep jama’ah adalah agar para santri nantinya setelah mukim kerumah bisa
memakmurkan masjid.
Masih banyak
Fadhilah dan rahasia mengapa Sregep Jama’ah sebagai pondasi awal bagi santri Al
Azhar. walloh a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar