01 Desember 2018

Rahasia Tiga Pilar Santri Pondok Pesantren Al Azhar


Oleh, Amirul Mukminin S.PdI (pengurus keamanan sekaligus asatidz)

Al Azhar adalah salah satu pondok pesantren terbesar dikota Banjar, dengan jumlah santri yang berkisar kurang lebih 900 santri yang berasal dari penjuru tanah air. Pondok Pesantren ini didirikan oleh KH Abdurrohim putra KH Marzuki yang berasal dari Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.

Dalam perkembangannya pondok al azhar tidak hanya mengkaji ilmu salaf, akan tetapi membuka diri untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu umum. Perkembangan ilmu umum semakin tumbuh pesat setelah pondok pesantren ini diasuh oleh putra putranya, khusunya setelah putra beliau yang pertama Romo KH Munawir Ar, M.A  pulang dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

***.
Meskipun membuka ilmu umum, namun tidak mengesampingkan ilmu salafi, terkhusus metode mengajar, kegiatan pesantren dan kajian kitab yang diajarkanpun masih menggunakan kitab kitab salafi.

Hal ini adalah salah satu bentuk pengamalan Kaidah Dasar Aswaja NU KH Hasyim Asyari yaitu: “Memelihara Tradisi Lama Yang Baik Dan Mengambil Tradisi Baru Yang Lebih Baik”.
المحافظة على القديم الصالح و الاخذ بالجديد الأصلح"
Ada yang menarik untuk dikaji dari pondok pesantren ini, apa itu…?

***
Pondok Al Azhar meletakkan pondasi pokok kepada santri santrinya yang biasa disebut dengan “Tiga Pilar Santri”, antara lain: Sregep Jama’ah, Sregep Nderes Al Qur’an dan Sregep Ngaji Sekolah.

Kalau kita kaji, tiga pilar santri ini memiliki peran penting dalam dunia pendidikan dipesantren, terbukti Alumni Al Azhar sukses dan memberikan manfaat dimasyarakat. Ada yang menjadi Dosen, Kiyai, Pejabat, Mendirikan Sekolah dan lain sebagainya.

1.      Sregep Jama’ah

Sudah kita ketahui bersama bahwa sholat adalah kewajiban bagi semua ummat muslim. Dalam hal ini Simbah KH Abdurrohim ingin santri santrinya mendapat Fadhilah yang lebih dari pada sholat sendiri.
Ibarat buah, kita akan merasakan enak setelah memakannya. Sregep jama’ah diletakkan sebagai pondasi awal itu dikarenakan agar para santri merasakan betapa damainya jiwa ini ketika menghadap tuhan. Setelah merasa damai maka ia akan mencari buah yang lain agar dapat meraih rasa manis yang berbeda (mau belajar, memperbanyak ibadah & istiqomah megaji).

Bukan hanya itu saja, membiasakan sholat jamaah sama saja membiasakan diri untuk memiliki sikap Sami’na Wa Ato’na, selain itu sholat jama’ah memungkinkan santrinya untuk berdzikir, bertasbih dan bertahlil seusai sholat.

Dengan berjama’ah pula akan menjadi sebab terbukanya hati. Sebagaimana Qoul berikut ini:


“Sebagian dari terbukanya hati adalah sholat jama’ah”

Jika hati telah terbuka, maka segala ilmu akan mudah diterima oleh para santri. Inilah yang diharapkan dari pilar ‘sregep Jama’ah”. Selain itu, tujuan sregep jama’ah adalah agar para santri nantinya setelah mukim kerumah bisa memakmurkan masjid.

Masih banyak Fadhilah dan rahasia mengapa Sregep Jama’ah sebagai pondasi awal bagi santri Al Azhar. walloh a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar