08 Desember 2018

TRADISI PERAYAAN MAULID ALA SANTRI CITANGKOLO


Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah acara rutin yang diselenggarakan oleh mayoritas kaum muslimin untuk mengingat, menghayati dan memuliakan hari kelahiran Rasulullah. Bukan tidak mungkin jika masyarakat akan lupa dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu para pemuka Agama perlu mengadakan kegiatan peringatan maulid didaerahnya masing masing.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengisi peringatan Maulid Nabi, seperti para santri pondok pesantren miftahul huda al azhar citangkolo, mereka merayakan maulid dengan mengadakan berbagai perlombaan, antara lain : lomba futsal, lomba barjanjen keroncong, lomba baca kitab kuning, lomba syarhil qur’an, tarik tambang, drama dan tepuk air.

Sedangkan puncak acara peringatan maulid di ponpes Al Azhar hanya diadakan pada hari kamis keliwon. Pada tahun ini, peringatan maulid Nabi di ponpes Al Azhar jatuh pada tanggal 06 Desember 2018. Acara rutinan yang sudah di Istiqomahkan sejak zaman Simbah KH Abdurrohim, dimulai pada pagi hari, dengan pembacaan Maulid Al Barjanji yang dipimpin langsung oleh Romo KH Muslih Ar, disambung pada siang hari bersama masyarakat dan akan berpuncak pada malam hari bersama seluruh santri putra dan santri putri.

Pada kesempatan ini, Romo KH Muslih Ar memberikan sambutan terkait dengan bulan maulid “Mari kita semua membaca Maulid Al barjanji, semoga kita semua mendapatkan berkah dari bulan Maulud, seluruh pengasuh diberikan kesehatan, seluruh santri diberikan kesehatan, para wali santri semua sehat sehat, mudah rizkinya dan semoga yang lagi sakit cepet diberikan kesehatan, Amiin”.(07:30 WIB).

Beliau juga menambahkan, semoga dengan membaca Maulid Al barjanji ini, acara MUNAS PBNU yang akan diselenggarakan bulan Februari mendatang diberikan kelancaran, sukses dan mendapatkan hasil yang baik. “….semoga acara MUNAS nanti diberikan kelancaran, sukses dan mendapatkan hasil maksimal dan kita semua mendapatkan berkahnya MUNAS”.

Acara pembacaan Maulid Qubro dimulai dengan mengabsen seluruh komplek dan kamar, membaca sholawat Gus Dur, disusul dengan pembagian Ngatiril, Makhalulqiam dan ditutup dengan Do’a. selanjutnya para santri melaksanakan Sholat Dhuha dan memakan makanan Tradisi Maulid ala al azhar, yaitu Lontong dan Gorengan (Mendoan).

Acara berlanjut pada siang hari bersama seluruh masyarakat desa Citangkolo, para pengasuh dan jajaran pemerintahan desa Citangkolo. Disusul malam hari, mulai ba’da Isya’ sampai selesai. Acara ini di isi dengan pembagian hadiah, mauidzotul Khasanah dari perwakilan Alumni dan penampilan drama dari santri putra, ditutup dengan makan bersama.(Amirul Mukminin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar