Peta
adalah gambaran bersekala secara detail,
sedangkan media Islam dapat di artikan sebagai
media atau sarana online yang di dominasi dengan
konten-konten islami.
Menyikapi
fenomena perubahan sosial saat ini, maka dunia pesantren khususnya para santri
perlu adanya gerakan literasi
digital dalam arti sempit adalah proses
dan kemampuan santri dalam membaca dan memfilter informasi yang ada di dunia maya, yang saat ini mendominasi bacaan di media social. Karena jika salah mengambil informasi secara valid dan terlanjur basah
dalam arus provokasi, maka informasi yang di dapat akan menimbulkan berita hoaxs
dan kebohongan publik bahkan dapat berujung pada fitnah, dan perpecahan
kesatuan umat.
Laporan We Are
Social tahun 2019 mengungkapkan
bahwa: Populasi penduduk indonesi sebanyak 268,2 juta, Pengguna internet 150.0
juta (56%), Pengguna
aktif medsos 150 juta (56%), Pengguna internet menggunakan gawai mobile sebanyak 80% dari seluruh populasi penduduk indonesia, Rata-rata
aktivitas internet/hari: 8 jam, 36 menit sedangkan Rata-rata akttivitas medsos/hari : 3 jam 26 menit.
Perlu kita ketahui
popularitas media sosial sampai tahun 2019 dari pengguna aktif media sosial di
Indonesia (156 Juta/56%) diantaranya: Youtube 88%, Whatsapp 83%, Facebook 81%, Instagram 80%, Line 59 %, Twitter 52 %, Facebook massanger 47%, BBM 38%, Linkedin 29 %, Pinterest 29 %.
Arthurs, Drakopoluo dan Gandini tahun 2018 mengungkapkan karakteristik empat media sosial terpopuler yaitu:
1. Youtube, mempunyai karakteristik pengguna:
- Segmen
usia pengguna merata.
- Ruang
komersial hibrida.
- Budaya
clogging dan pesohor youtube.
2. Facebook, mempunyai karakteristik pengguna:
- Terminal
besar menuju medsos lain dan mempunyai fasilitas
spesifik
- Segmen
usia pengguna aktif usia dewasa (25+).
3. Instagram, mempunyai karakteristik pengguna:
- Segmen
utama pengguna dibawah usia 25 tahun.
- Kultur
visual (kesadaran estetika)
- Lebih sedikit posting dan komentar
4. Twitter, mempunyai karakteristik pengguna:
- Segmen usia pengguna lebih
muda di banding dengan pengguna facebook,
- Budaya teks percakapan dan realtime.
- Budaya opini dan diskursus
Dunia digital semakin explicit dan membaur
di kehidupan masyarakat, arus dan perubahan yang begitu besar akan sulit di
bendung, maka dari pada itu santri yang hidup di era modern saat ini harus mampu
dalam membaca dan memfilter informasi yang ada di dunia maya, agar supaya dapat membentengi dirinya dari
virus provokasi dan fitnah publik.Penulis: Bad’ul Hilmi AR/Ketua Lajnah Bahtsul Masail PP.Miftahul Huda
Al-Azhar Kota Banjar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar