24 Maret 2023

Dilema Sikat Gigi Saat Bulan Puasa, Bagaimana Solusinya?

 

Foto: Islami.co
Puasa secara bahasa memiliki makna shiyam atau shaum, dua makna bahasa yang memiliki arti sama yaitu menahan.

Sedangkan puasa secara istilah adalah menahan diri dari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa dengan niat khusus. Dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. 

Pengertian atau ta’rif secara bahasa dan istilah ini sebagaimana terdapat dalam kitab al-Bajuri karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri halaman 287. 

Makna hakikat al-Imsak secara bahasa selain memiliki arti menahan juga memiliki makna tarkan (meninggalkan) dan kaffan (mencegah).

Maksudnya meninggalkan dan mencegah dari berbagai jenis hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 

Salah satunya seperti wushulul ‘ain ilal jauf al-munfatih (masuknya benda ke dalam lubang badan yang terbuka dari sisi luar) dengan ‘amdan (kesengajaan).

Contohnya masuknya benda seperti air kedalam mulut tenggorokan disaat sedang mengerjakan aktivitas sikat gigi. 

Hal ini sangat rawan sekali saat sedang sikat gigi menggunakan pasta gigi yang dibasahi dengan air (pasta gigi). 

Karena biasanya air masuk ke dalam tenggorokan bersamaan dengan air ludah.

Hal itu dapat membatalkan puasa sebagaimana keterangan dalam kitab Hasyiyah al-Jamal juz 2 halaman 230.

( قَوْلُهُ أَوْ مُخْتَلِطًا بِغَيْرِهِ ) مِثْلُهُ مَا لَوْ بَلَّ خَيْطًا بِرِيقِهِ وَرَدَّهُ إلَى فَمِهِ كَمَا يُعْتَادُ عِنْدَ الْفَتْلِ وَعَلَيْهِ رُطُوبَةٌ تَنْفَصِلُ وَابْتَلَعَهَا أَوِ ابْتَلَعَ رِيقَهُ مَخْلُوطًا بِغَيْرِهِ الطَّاهِرِ كَمَنْ فَتَلَ خَيْطًا مَصْبُوغًا تَغَيَّرَ رِيقُهُ بِهِ أَيْ وَلَوْ بِلَوْنٍ أَوْ رِيحٍ فِيمَا يَظْهَرُ مِنْ إِطْلاَقِهِمْ إنِ انْفَصَلَتْ عَيْنٌ مِنْهُ لِسُهُولَةِ التَّحَرُّزِ عَنْ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ كَمَا فِي اْلأَنْوَارِ مَا لَوِ اسْتَاكَ وَقَدْ غَسَلَ السِّوَاكَ وَبَقِيَتْ فِيهِ رُطُوبَةٌ تَنْفَصِلُ وَابْتَلَعَهَا وَخَرَجَ بِذَلِكَ مَا لَوْ لَمْ يَكُنْ عَلَى الْخَيْطِ مَا يَنْفَصِلُ بِفَتْلِهِ أَوْ عَصْرِهِ أَوْ لِجَفَافِهِ فَإِنَّهُ لاَ يَضُرُّ اهـ

Bagaimana seharusnya waktu yang tepat untuk sikat gigi menggunakan pasta gigi (yang dibasahi dengan air) sebagaimana yang dianjurkan dalam agama Islam saat sedang mengerjakan puasa?

Waktu Sikat Gigi Saat Berpuasa

Dari fenomena tersebut, sikat gigi menggunakan pasta gigi yang dibasahi dengan air sangat rawan sekali air masuk ke dalam tenggorokan bersama dengan air ludah.

Namun di sisi lain, Islam juga sangat menganjurkan untuk menjaga kebersihan mulut saat berpuasa dari sisa-sisa makanan dalam mulut. 

Oleh karena itu untuk menjaga kehati-hatian, para ulama sangat menganjurkan  membersihkan mulut (sikat gigi) pada waktu malam hari saat berpuasa.

Untuk membersihkan sisa-sisa makanan, sebaiknya sikat gigi menggunakan air dilakukan setelah berbuka puasa dan setelah sahur (malam hari).

Hal ini sebagaimana keterangan dalam kitab Nihayatul Muhtaz ila Syarhil Minhaz juz 3 halaman 172. 

(وَهَلْ يَجِبُ عَلَيْهِ الْخِلاَلُ لَيْلاً إذَا عَلِمَ بَقَايَا بَيْنَ أَسْنَانِهِ يَجْرِي بِهَا رِيقُهُ نَهَارًا وَلاَ يُمْكِنُهُ التَّمْيِيزُ وَالْمَجُّ) اْلأَوْجَهُ كَمَا هُوَ ظَاهِرُ كَلاَمِهِمْ عَدَمُ الْوُجُوبِ وَيُوَجَّهُ بِأَنَّهُ إنَّمَا يُخَاطَبُ بِوُجُوبِ التَّمْيِيزِ وَالْمَجِّ عِنْدَ الْقُدْرَةِ عَلَيْهِمَا فِي حَالِ الصَّوْمِ فَلاَ يَلْزَمُهُ تَقْدِيمُ ذَلِكَ عَلَيْهِ لَكِنْ يَنْبَغِي أَنْ يَتَأَكَّدَ لَهُ ذَلِكَ لَيْلاًوَأَشَارَ اْلأَذْرَعِيُّ إلَى أَنَّ مَحَلَّ إيجَابِهِ عِنْدَ مَنْ يَقُولُ بِالْفِطْرِ مِمَّا تَعَذَّرَ تَمْيِيزُهُ وَمَجُّهُ وَقَدْ أَفْتَى الْوَالِدُ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى بِأَنَّ مُرَادَهُ بِالْعَجْزِ عَنْ التَّمْيِيزِ وَالْمَجِّ فِي حَالَةِ صَيْرُورَتِهِ وَإِنْ قَدَرَ عَلَى إخْرَاجِهِ مِنْ بَيْنِ أَسْنَانِهِ فَلَمْ يَفْعَلْ اهـ


Penulis: Bad’ul Hilmi Ar

Editor: Azmi



1 komentar:

  1. Alhamdulillah ada konten² bacaan seperti ini jadi bisa lebih paham

    BalasHapus