Alazhar Media,
Pembukaan Musyawarah Alim Ulama Dan Konferensi Besar Nahdlatul
Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Langensari Kota
Banjar, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di
panggung utama, Menyampaikan terima kasih atas kontribusi besar NU, selain
menyampaikan ucapan terima kasih, Presiden Joko Widodo menyampaikan terkait tantangan
revolusi industri 4.0, penguatan sumberdaya manusia, dan pentingnya
persaudaraan antar bangsa, Jokowi juga menyinggung persoalan hoaks dan fitnah
yang selama ini menjadi makanan hangat di media sosial.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, kalau ada
fitnah-fitnah dan isu-isu, apalagi dari pintu ke pintu, masyarakat tidak boleh
tinggal diam karena perilaku buruk tersebut dapat memecah belah persaudaraan.
“Kalau yang disampaikan baik, tidak apa-apa, silakan.
Tapi kalau kalau yang disampaikan menimbulkan keresahan, kita harus berani
merespon,” ujar Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi yang hadir mengenakan baju koko putih berbalut
jas, sarung, dan peci menegaskan bahawa jika masyarakat tinggal diam, mereka
akan termakan fitnah tersebut.
“Kabar menyesatkan seperti itu berbahaya bagi keutuhan
bangsa dan negara,” ucap Jokowi.
Acara pembukaan Munas dan Konbes ini dihadiri oleh
sejumlah tokoh nasional di antaranya Mustasyar PBNU KH. Ma’ruf Amin, Rais Aam
PBNU KH. Miftachul Akhyar, Ketum PBNU Prof KH. Said Aqil Siroj, serta kiai dan
ulama dari berbagai daerah.
Hadir juga sejumlah menteri kabinet kerja Susi Pudjiastuti,
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menkominfo Rudiantara.
Hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan
Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua PP Muslimat NU Hj. Khofifah Indar
Parawansa. Ulama internasional, Dr Taufiq Ramadhan Al-Buthi dari Suriah dan Syekh
Musthafa Zahran dari Mesir.
Munas dan Konbes NU, forum tertinggi kedua setelah
Muktamar NU yang berlangsung 27 Februari-1 Maret 2019 ini membahas
problem-problem aktual dari sisi hukum Islam atau fiqih. Para ulama dan kiai
dari 34 provinsi akan membahasnya dalam forum bahtsul masail.
Dalam forum Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Waqi’iyyah, NU
akan mengurai dan membahas persoalan bahaya sampah plastik, perusahaan AMDK
yang menyebabkan sumur warga kering, masalah niaga perkapalan, bisnis money
game, dan legalitas syariat bagi peran pemerintah. Kemudian, Bahtsul Masail
Ad-Diniyyah Maudluiyyah akan membahas tentang negara, kewarganegaraan, dan
hukum negara serta konsep Islam Nusantara. Sedangkan Bahtsul Masail Ad-Diniyyah
Qanuniyah akan membahas tentang RUU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha dan RUU
Penghapusan Kekerasan Seksual. (Alazhar Media)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar