Banjar,
Alazhar Media
Puasa Arafah adalah
puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah
haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.Keutamaan
puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah
SAW bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية
ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Puasa hari Arafah
dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura
(tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim Dalam
Kitabnya Sahih Muslim-dan lainnya dalam kitab-kitab hadist)
Sementara puasa
Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini
didasarkan pada satu redaksi hadits yang di riwayatkan oleh imam ad-Dailami
dalam kitabnya Musnad Firdaus (2/248) : (صوم يوم التروية كفارة سنة)
yang artinya bahwa : “Puasa
pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun”. Dikatakan hadits ini dloif (kurang
kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun
sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk
memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah
aqidah dan hukum.
Pada hari sepersepuluh bulan Dzulhijjah terdapat
hari-hari yang istimewa. Ibnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى
الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل
الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Tidak ada perbuatan
yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada
sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya
Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada
jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta
bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR
Bukhari Dalam Kitabnya Sahih Bukhori)
Puasa Arafah dan
tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan
oleh para jemaah haji sedang menjalankan ibadah di tanah suci.
Penulis: Bad’ul Hilmi AR/Ketua Lajnah Bahtsul Masail PP.Miftahul Huda
Al-Azhar Kota Banjar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar